Topik:
Pada saat tim sebuah proyek berkumpul, Anda mungkin mendengar atau mendapatkan banyak ide tentang apa yang harus dilakukan. Mungkin juga sudah ada daftar fitur yang disediakan oleh orang penting di perusahaan (stakeholder Anda), bersama dengan pendapat tentang fitur-fitur mana yang paling penting. Ini adalah elemen kebutuhan bisnis (business requirement) untuk proyek dan merupakan sebuah permulaan yang baik. Untuk memastikan Anda memiliki solusi lengkap di akhir proyek, atau visi yang kuat untuk membantu memandu iterasi Anda selama proses kerja, Anda perlu membuat dan mengklarifikasi kebutuhan dari berbagai sudut pandang. Pada topik Business Requirement, kita akan berfokus pada bahasan tentang pengumpulan dan perincian kebutuhan dari stakeholder bisnis Anda.
Pada tahap awal proyek, ada kecenderungan kita memiliki sekumpulan permintaan yang relatif tidak jelas, bisa berupa ide-ide dari stakeholder, keluhan maupun permintaan dari user. Untuk membuat komponen proyek menjadi berguna dan dapat dilacak, kita harus menggabungkan ide-ide ini menjadi Requirements (kebutuhan).
Requirements adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang perlu dilakukan website atau aplikasi. Idealnya, Business Requirement melakukan beberapa hal:
- Memberikan wawasan tentang keseluruhan kebutuhan yang harus dipenuhi
- Mewakili dan memperkuat kebutuhan yang disediakan oleh stakeholder yang berbeda
- Memberi arahan untuk desain, tanpa terlalu spesifik tentang bagaimana desain ini akan dicapai
- berfungsi sebagai unit kerja yang berbeda untuk tujuan pembuatan prioritas dan pelacakan.
Berikut adalah contoh ide untuk fitur di website e-commerce. Ide-ide dapat kita terima dari beberapa stakeholder bisnis yang berbeda di awal fase penentuan masalah: “Customer dapat melacak pesanan mereka secara online.” Pernyataan ini adalah dasar yang baik untuk suatu Requirements, tetapi belum jelas. Oleh karena itu, kita dapat mulai mengajukan pertanyaan yang membahas detail Requirements:
- Mengapa penting bagi bisnis bahwa customer dapat melacak pesanan mereka secara online? Misalnya, apakah itu untuk mengurangi jumlah panggilan ke customer support?
- Apakah perusahaan saat ini memiliki kemampuan untuk melacak paket secara online? Jika tidak, requirement baru perlu dibuat untuk fitur pelacakan, atau perusahaan mungkin perlu bermitra dengan pihak ketiga.
- Seberapa akurat pelacakannya? Jenis informasi apa yang harus disertakan dalam rincian pelacakan? Misalnya, apakah website harus memberikan perkiraan terbaru untuk waktu pengiriman?
Mengajukan pertanyaan semacam ini akan membantu tim untuk menyatukan ide yang masih kabur menjadi Requirements yang kuat.
Jadi, Requirements yang jelas dan terperinci adalah bagian penting dari keseluruhan proyek. Mendapatkan daftar Requirement proyek yang terkonsolidasi melibatkan langkah-langkah berikut:
- Memahami kondisi website atau pesaingnya saat ini.
- Mengumpulkan kebutuhan dan ide dari stakeholders bisnis serta user saat ini dan user potensial.
- Menggabungkan ide menjadi Requirements.
- Memprioritaskan Requirements berdasarkan tujuan proyek.
THE SKELETON PLANE
Skeleton adalah ekspresi konkret dari Structure yang lebih abstrak. Skeleton berada di bawah Surface, berfungsi mengatur penempatan tombol, kontrol foto dan blok teks. Skeleton dirancang untuk mengoptimalkan pengaturan elemen-elemen tersebut untuk efek dan efisiensi maksimum, sehingga Anda mengingat dimana posisi logo, juga dapat menemukan tombol shopping cart saat Anda membutuhkannya.
THE SURFACE PLANE
Pada bagian Surface, Anda melihat serangkaian halaman website yang terdiri dari gambar dan teks. Beberapa gambar adalah hal-hal yang dapat Anda klik, menjalankan semacam fungsi misalnya membawa Anda ke shopping cart. Beberapa gambar lain hanya ilustrasi, seperti foto produk yang dijual atau logo website itu sendiri.
BAGAIMANAKAH ELEMEN-ELEMEN UX BEKERJA BERSAMA?
Setiap elemen tergantung pada elemen di bawahnya. Surface bergantung pada Skeleton, yang bergantung pada Structure, yang bergantung pada Scope, yang bergantung pada Strategy. Ketika pilihan yang Anda buat tidak selaras dengan ini, maka proyek akan keluar dari relnya, deadline waktu tidak terpenuhi dan biaya mulai melambung tinggi. Ketika produk akhirnya diluncurkan, pengguna sering tidak menyukainya, karena tidak memberikan pengalaman yang memuaskan. Pilihan yang tersedia bagi Anda dalam setiap elemen dibuat berdasarkan isu/ masalah pada elemen di bawahnya.
REFERENSI
- Unger, R, Chandler, C, 2012. A Project Guide to UX Design: For User Experience Designers in the Field or in the Making (2nd Edition). Berkeley: New Riders.
- Marsh, J, 2016. UX for Beginners. Canada: O’Reilly Media, Inc.
- Feature image: Photo by Adeolu Eletu on Unsplash
Hits: 786