Creativity & Innovation

Idea Generation

Pada materi Idea Generation ini dibahas tentang:

  1. Definisi brainstorming
  2. Langkah-langkah dan aturan dalam brainstorming
  3. Pedoman brainstorming
  4. Brainstorming dan mindmapping

DEFINISI BRAINSTORMING

Brainstorming adalah metode penciptaan ide dalam tim dengan bentuk semi-terstruktur. Brainstorming adalah alat yang berharga bagi organisasi karena membantu:

  • Menghasilkan ide dengan cepat
  • Memperluas berbagai alternatif
  • Membebaskan orang-orang agar tidak stuck
  • Masukkan wawasan dari kelompok yang lebih luas
  • Membangun antusiasme

Brainstorming adalah cara yang baik untuk menghasilkan banyak ide yang tidak dapat Anda hasilkan hanya dengan duduk sendiri bersama pena dan kertas. Tujuan brainstorming adalah untuk memanfaatkan pemikiran kolektif kelompok, dengan terlibat satu sama lain, mendengarkan dan membangun ide-ide satu sama lain.

Melakukan brainstorming juga menciptakan segmen waktu yang berbeda ketika Anda dengan sengaja memunculkan bagian generatif dari otak Anda dan menolak bagian evaluatif. Ketika melakukan brainstorming, kita menghidupkan bagian generatif pada otak dan menolak bagian evaluatif. Anda dapat menggunakan brainstorming sepanjang proses desain atau proses kerja, yang tentu saja bertujuan untuk menghasilkan ide untuk solusi desain. Namun, brainstorming dapat dilakukan juga kapan pun Anda mencoba untuk menghasilkan ide.


LANGKAH-LANGKAH DAN ATURAN DALAM BRAINSTORMING

Brainstorming digunakan untuk memanfaatkan pengetahuan dan kreativitas yang luas. Selama mengerjakan sebuah proyek, Anda harus melakukan brainstorming tidak hanya dengan tim Anda, tetapi juga dengan mitra dan orang yang menggunakan hasil kerja Anda nantinya. Ingatlah bahwa prinsip terbaik dalam melakukan brainstorming adalah keterbukaan, banyak ide dan kreativitas di atas kelayakan untuk diwujudkan. Brainstormming berhasil paling baik ketika kelompok bersikap positif, optimis, dan terfokus pada menghasilkan ide sebanyak mungkin.

Langkah-Langkah Brainstorming

Beberapa langkah brainstorming adalah:

  1. Bagikan alat tulis dan post-it (sticky notes) kepada semua orang dan siapkan selembar kertas besar/ dinding/ papan tulis untuk menempelkannya.
  2. Review aturan brainstorming sebelum mulai bekerja.
  3. Ajukan pertanyaan atau anjuran yang Anda inginkan agar dijawab oleh grup. Lebih baik lagi jika Anda menulis dan mempostingnya.
  4. Saat setiap orang memiliki ide, minta dia menjelaskan kepada kelompok saat dia meletakkan post it-nya di dinding.
  5. Hasilkan sebanyak mungkin ide-ide.

Aturan Brainstorming

Aturan-aturan brainstorming pada perusahaan desain IDEO menjadi acuan pada tulisan ini, yaitu:

  1. Defer judgement
  2. Encourage wild ideas
  3. Build on the ideas of others
  4. Stay focused on the topic
  5. One conversation at a time
  6. Be visual
  7. Go for quantity

Penjelasan tiap aturan adalah sebagai berikut.

  1. Tunda penilaian.
    Anda tidak pernah tahu dari mana ide yang baik akan datang. Kuncinya adalah membuat setiap orang merasa mereka bisa mengatakan ide di pikiran mereka dan membiarkan orang lain membangunnya.
  2. Dorong dan rangkul ide-ide liar.
    Ide-ide liar sering kali dapat menimbulkan lompatan kreatif. Dalam memikirkan ide-ide yang aneh atau di luar sana kita cenderung memikirkan apa yang sebenarnya kita inginkan tanpa kendala teknologi atau material.
  3. Kembangkan ide orang lain.
    Menjadi positif dan membangun ide orang lain membutuhkan keterampilan. Dalam percakapan, menggunakan “dan”, bukan “tetapi”.
  4. Tetap fokus pada topik yang dibahas.
    Usahakan agar diskusi tetap tepat sasaran, jika tidak, Anda dapat menyimpang di luar cakupan dari apa yang Anda coba desain.
  5. Satu percakapan dalam satu waktu.
    Tim Anda jauh lebih mungkin untuk membangun sebuah ide dan membuat lompatan kreatif jika semua orang memberikan perhatian penuh kepada siapa pun yang berbagi ide baru.
  6. Jadilah visual.
    Dalam brainstorming secara langsung, tuliskan ide di post-it dan kemudian menaruhnya di dinding. Tidak ada yang bisa menyampaikan ide lebih cepat dari menggambarnya.
  7. Pilih kuantitas.
    Targetkan ide baru sebanyak mungkin. Dalam sebuah sesi brainstorming yang baik, kita bisa menghasilkan hingga 100 ide dalam 60 menit. Kembangkan ide dengan cepat dan kembangkan dari yang terbaik.

PEDOMAN BRAINSTORMING

Pedoman brainstorming yang dibahas mencakup:

  1. Bentuk dan pengaturan ruangan
  2. Siapa yang berpartisipasi
  3. Topik brainstorming
  4. Bagaimana memulai sebuah sesi brainstroming
  5. Proses brainstorming
  6. Bagaimana ide ditangkap
  7. Waktu untuk sesi brainstorming
  8. Apa yang dilakukan setelah brainstorming

Bentuk dan Pengaturan Ruangan

  1. Ruang untuk bekerja
    Anda membutuhkan ruang yang tepat untuk mendorong proses brainstorming yang lancar, yaitu ruang yang memungkinkan orang untuk bebas bergerak. Brainstorming sendiri perlu dilakukan sambil berdiri. Dengan berdiri (bukan) duduk, tim akan jauh lebih energik dan ikut terlibat. Berdiri juga memungkinkan terjadinya perubahan cepat dalam aliran pergerakan orang dan ide.
  2. Tempat menampung ide
    Anda membutuhkan ruang untuk menangkap semua ide di sepanjang kegiatan. Pendekatan yang paling umum adalah dengan menggunakan papan tulis atau flip chart. Perlu diingat bahwa semakin besar ruang untuk menampung ide, semakin banyak ide yang akan Anda dapatkan. Anda dapat menggunakan dinding kantor, jendela atau whiteboard yang lebar sebagai permukaan untuk menempel post-it.

Siapa yang Berpartisipasi

  1. Latarbelakang orang yang diundang
    Orang-orang yang diundang ke sesi brainstorming harus memiliki sudut pandang dan keahlian yang berbeda tentang topik yang akan dibahas. Ingatlah bahwa ini bukan kelompok orang yang juga akan membuat keputusan akhir di akhir sesi brainstorming. Orang-orang yang ikut di sesi brainstorming bukanlah orang yang sama yang akan membuat keputusan tentang apa yang akan terjadi dengan hasil diskusi.

    Misalnya, jika Anda akan mendesain mobil baru, Anda perlu menyertakan orang-orang dengan perspektif dan pengetahuan yang berbeda tentang mobil. Termasuk mungkin para insinyur yang akan membangunnya, customer yang akan membelinya, tenaga sales yang akan menjualnya, mekanik yang akan memperbaikinya, petugas valet yang akan memarkirnya, dan sebagainya. Orang-orang ini tidak dapat membuat keputusan akhir tentang desain mobil, tetapi sudut pandang dan ide mereka sangat berharga untuk pengambilan keputusan nantinya.
  2. Ukuran grup
    Beberapa tahun yang lalu Facebook memiliki kebijakan yang disebut “dua tim pizza.” Tidak ada tim yang lebih besar dari yang bisa diberi makan dengan dua pizza, yang memungkinkan komunikasi dan kolaborasi yang optimal. Begitu sebuah tim menjadi lebih besar dari itu, tim harus dipecah menjadi dua. Dengan enam hingga delapan orang, anggota grup dapat membawa berbagai perspektif dan juga dapat dengan mudah berinteraksi.

Topik Brainstorming

  1. Membuat framing pada topik
    Melakukan framing pada topik adalah hal penting yang harus dilakukan dalam sesi brainstorming. Jika Anda membuat pertanyaan terlalu luas, misalnya: “Bagaimana kita bisa mengatasi kelaparan dunia?”, maka sulit untuk mengetahui dari mana harus memulai. Jika Anda membuat topik terlalu sempit, seperti: “Apa yang harus kita makan untuk sarapan?”, maka topiknya terlalu terbatas. Oleh karena itu, menjadi penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat.
  2. Pertanyaan yang Anda ajukan adalah frame tempat solusi akan hadir.
    Pastikan frame sudah sesuai, tidak terlalu luas atau sempit, tetapi menyisakan banyak ruang untuk kelompok dapat berimajinasi. Pertanyaan provokatif atau pertanyaan mengejutkan biasanya merupakan pertanyaan yang paling membangkitkan ide. Misalnya, daripada bertanya, “Apa yang harus kita lakukan untuk ulang tahun Riyanthi?” Anda bisa bertanya, “Apa pengalaman ulang tahun terindah yang bisa kita buat untuk Riyanthi?”
  3. Apa lagikah yang seharusnya berada dalam ruangan?
    Akan sangat membantu untuk mengisi ruangan dengan hal-hal yang akan merangsang diskusi. Misalnya, jika Anda sedang bertukar pikiran tentang desain alat tulis baru, Anda harus memiliki banyak alat tulis yang berbeda, serta gadget dan mainan yang menarik untuk memicu imajinasi Anda. Anda perlu memiliki kertas dan spidol untuk semua orang. Memiliki bahan pembuatan prototipe sederhana lainnya juga sangat membantu, karena Anda akan membuat contoh dengan cepat. Alat-alat tersebut termasuk selotip, gunting, karton, karet gelang, dan lain sebagainya. Selanjutnya Anda memerlukan banyak orang untuk “build to think”. Tindakan membuat contoh cepat dengan bahan sederhana sebenarnya membantu “proses berpikir” dan prototipe tiga dimensi sering kali mengkomunikasikan lebih dari sekadar kata-kata atau gambar dua dimensi.

Bagaimana Memulai Sebuah Sesi Brainstorming

  1. Beralih mode ke pola pikir brainstorming
    Orang-orang harus beralih dari mode kerja sehari-hari (di mana fokus mereka adalah pada eksekusi) ke pola pikir brainstorming, di mana belum ada tujuan yang jelas.
  2. Melakukan pemanasan
    Melakukan latihan pemanasan singkat dapat memperlancar transisi ini. Misalnya, memberi setiap orang satu set huruf di kertas yang mengeja kata yang panjang, seperti “kewirausahaan”, dan meminta mereka meluangkan waktu lima menit untuk membuat kata sebanyak mungkin menggunakan huruf tersebut. Tindakan lainnya dimulai dengan perintah yang tampaknya konyol, seperti “Bagaimana Anda akan mendesain kacamata jika kita tidak memiliki telinga?”

    Latihan-latihan pemanasan singkat dapat meregangkan imajinasi dan mempersiapkan semua orang untuk pekerjaan nyata di depan. Walaupun mungkin terasa agak canggung pada awalnya, penting untuk melakukan transisi ke sesi brainstorming dengan cara tertentu dan memberi peserta kesempatan untuk menghangatkan imajinasi mereka, seperti seorang atlet melakukan pemanasan sebelum perlombaan.

Proses Brainstorming

1. Menghilangkan solusi paling jelas untuk menemukan ide-ide lebih kreatif.
Hanya satu percakapan yang harus dilakukan pada satu waktu, sehingga semua orang selaras. Sepanjang jalan, Anda akan menantang peserta untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Salah satu pendekatannya adalah menghilangkan solusi yang paling jelas dari kumpulan kemungkinan, sehingga Anda harus menemukan sesuatu yang lain. Ini memaksa Anda untuk mengatasi tantangan tanpa alat yang diharapkan di kotak peralatan Anda. Misalnya, jika Anda sedang brainstorming tentang cara-cara untuk mempermudah memarkir mobil Anda di kota yang sibuk, jawaban yang diharapkan adalah menambahkan lebih banyak tempat parkir. Jika Anda menghilangkan kemungkinan itu, maka jawaban lain yang kurang jelas akan muncul.

Selama sesi brainstorming, Anda juga harus memberikan petunjuk yang mengejutkan dan provokatif di sepanjang proses, yang akan membantu kelompok melewati asumsi mereka. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa semakin jauh Anda dari tempat dan waktu saat ini, baik secara fisik maupun mental, semakin imajinatif ide-ide Anda.

Misalnya, jika Anda ingin memunculkan ide untuk taman bermain baru, maka:

  • Anda dapat bertanya bagaimana seseorang merancang taman bermain di bulan atau di bawah air;
  • Anda bisa bertanya bagaimana Anda akan merancangnya seratus tahun di masa depan atau di masa lalu;
  • Anda dapat bertanya bagaimana seorang anak akan mendesainnya atau seseorang dengan disabilitas;
  • Anda bisa bertanya bagaimana Anda akan mendesainnya dengan satu dolar atau dengan satu juta dolar;
  • Anda dapat mengumpulkan ide untuk taman bermain paling berbahaya di dunia.

2. Membangun ide orang lain
Saat melakukan brainstorming, penting untuk membangun ide orang lain. Dalam brainstorming yang sempurna, ada ritme diskusi, dan ini akan terasa seperti menari. Seseorang datang dengan sebuah ide, dan beberapa orang membangunnya untuk waktu yang singkat. Kemudian Anda melompat ke pendekatan baru.


Bagaimana Ide Dicatat

  1. Pastikan setiap orang memiliki alat tulis dan kertas atau post-it
    Jika hanya satu orang di papan tulis yang menuliskan ide, mereka mengontrol ide mana yang dicatat. Jika setiap orang memiliki alat tulis dan kertas, mereka dapat menulis atau menggambar ide mereka secara real-time, tanpa harus menunggu jeda kosong dalam percakapan. Ketika tiap orang angkat bicara, masing-masing akan mencatat idenya, jadi akan lebih cepat untuk menambahkannya ke papan tulis.
  2. Gagasan dalam bentuk headline pendek
    Menggunakan post-it memungkinkan setiap orang untuk menuliskan gagasan yang muncul dan kemudian menaruhnya di papan tulis ketika waktunya tepat. Cara ini juga memaksa peserta untuk menulis “headline” pendek untuk meringkas setiap ide daripada menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menulis banyak detail. Post-it juga memungkinkan Anda untuk mengatur ulang dan mengelompokkan ide yang serupa bersamaan saat pola muncul. Semua ini menambah semangat kreatif dari sesi brainstorming.
  3. Mengunakan mindmapping
    Cara lain yang berharga untuk menangkap atau mencatat semua ide Anda adalah menggunakan mindmap. Mindmap pada dasarnya adalah cara nonlinier untuk mengumpulkan ide. Dimulai dengan topik utama di papan tulis, Anda menggambar garis ke kata atau gambar dengan informasi terkait, lalu menambahkan detail sampai ke cabang yang lebih kecil. Misalnya, jika Anda menggunakan mindmap untuk bertukar pikiran tentang plot cerita sebuah novel misteri baru:
  • Anda bisa meletakkan judul di tengah mindmap.
  • Anda kemudian akan menggambar garis ke teks atau gambar di sekitar tengah, yang mungkin termasuk karakter, latar, alur cerita, dan konteks sejarah.
  • Anda dapat menambahkan ide ke masing-masing ide di cabang yang lebih kecil di sekitarnya.

Berikut adalah contoh mindmap yang dibuat oleh Paul Foreman dengan cabang utama yang berhubungan dengan siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa mindmap.


Waktu untuk Sesi Brainstorming

Secara umum, tidak mungkin untuk menjaga energi yang dibutuhkan untuk brainstorming yang produktif berlangsung lebih dari sekitar satu jam. Ini berarti bahwa harus ada batasan yang jelas tentang jumlah waktu untuk melakukan brainstorming.

  • Sesi brainstorming kilat selama 10-15 menit akan berhasil jika semua peserta saling mengenal dengan baik dan dapat dengan cepat terjun ke idea generation (penciptaan ide).
  • Sesi yang lebih lama yaitu sekitar 45-60 menit bisa memberikan hasil terbaik.

Apa yang Dilakukan Setelah Brainstorming

  1. Memberikan kesempatan bagi peserta memberikan pilihan sebagai masukan
    Orang-orang yang menjadi bagian dari sesi brainstorming mewakili perspektif yang luas, tetapi bukan mereka yang akan memutuskan ide mana yang akan diterapkan. Meski begitu, para peserta biasanya sangat ingin memilih ide favorit mereka, dan akan sangat membantu untuk mengetahui preferensi mereka. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk memilih pilihan teratas mereka dalam beberapa kategori berbeda.

    Sebagai contoh, Anda dapat meminta setiap orang untuk memberi tanda bintang merah di samping ide yang akan berdampak terbesar, bintang biru di samping yang dapat diterapkan dengan cepat, dan bintang hijau di samping gagasan yang paling hemat biaya. Proses ini memberi masukan yang berguna bagi pembuat keputusan, tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, dan memberikan setiap orang yang terlibat kesempatan untuk mengungkapkan pendapat.
  2. Mengumpulkan semua artefak hasil kerja
    Langkah terakhir adalah mengumpulkan artefak dari hasil kerja yang sudah dilakukan, seperti mengambil foto dari semua ide, membuat catatan tentang ide-ide yang terbaik dan simpan semua bahan yang bisa disimpan. Artfak-artefak ini adalah produk berharga dari sesi brainstorming. Orang atau tim yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan tentang proyek dapat mengali kumpulan ide yang beragam ini dan memutuskan ide mana yang akan dilanjutkan. Artefak-artefak ini juga dapat dilihat kembali kapan saja di masa mendatang.

BRAINSTORMING DAN MINDMAPPING

Brainstorming memungkinkan Anda memanfaatkan imajinasi untuk menantang asumsi dan mendorong jawaban yang jelas untuk menghasilkan ide yang benar-benar menarik dan unik. Brainstorming adalah cara yang luar biasa untuk menemukan solusi yang tidak jelas untuk masalah besar dan kecil; dan menjadi teknik penting bagi semua inovator. Semakin banyak Anda berlatih, semakin cair brainstorming yang Anda lakukan dan semakin beragam ide yang Anda dan tim Anda hasilkan.
Karena itu, brainstorming adalah kunci untuk meningkatkan dan mengekspresikan imajinasi Anda.

Brainstorming adalah cara untuk memperluas pemikiran Anda tentang suatu topik. Mindmapping kemudian membantu Anda mengatur ide-ide Anda dan mempertimbangkan hubungan di antara mereka. Ada tahapan dalam prosesnya dan ini tidak boleh dilakukan bersamaan:

  1. Tahap berpikir bebas
  2. Tahap mengorganisir

Tahap 1 Brainstorming (berpikir bebas dan menghasilkan ide)

Tuliskan topik Anda di tengah halaman kosong. Gunakan warna, gambar, kata, dan simbol untuk merekam ide, topik, penulis, teori, atau apa pun yang terkait dengan topik tersebut. Anda dapat meletakkannya di mana saja di halaman. Hubungkan dengan bebas dan jangan menyaring ide; pada titik ini segala sesuatu berpotensi berguna.

Tahap 2 Mindmaping (mengidentifikasi hubungan, mengorganisir ide)

Lingkari poin dan ide-ide kunci yang telah Anda identifikasi. Identifikasi celah dalam pengetahuan Anda, dan pertanyaan apa pun yang Anda miliki.
Lihatlah setiap item dan pertimbangkan, “Bagaimana poin ini berhubungan dengan yang lain, dan dengan topik secara keseluruhan?” Petakan hubungan dengan garis, panah, warna, dan kata. Identifikasi jenis hubungan antara titik: kontras / kesamaan / sebab / akibat.


Referensi

  • inGenius: A Crash Course on Creativity. Tina Seelig.
  • Effective Brainstorming Techniques. https://www.ideou.com/pages/brainstorming
  • Brainstorm. http://www.designkit.org/methods/1
  • Brainstorm Rules. http://www.designkit.org/methods/28
  • Brainstorming and Mindmapping: Quick Study Guide. https://www.monash.edu/rlo/quick-study-guides/brainstorming-and-mind-mapping
  • Photo by Frank Vessia on Unsplash


Views: 3550