Food for Soul

Cerita Tentang Selimut dan Jendela

Mungkin sudah banyak yang pernah melihat foto ini. Benar sekali, ini adalah foto sebuah kamar. Foto ini diabadikan oleh para fotografer profesional yang memang didatangkan khusus.

Tentunya tak ada yang memungkiri bahwa karya foto ini apik sekali. Ada tempat tidur dan jendela yang membingkai pemandangan awan, pegunungan, air danau dan rerumputan. Tak sekedar menggambarkan satu kamar bertempat tidur bertingkat di asrama, namun foto ini menunjukkan keindahan alam yang dapat dinikmati penghuni kamar.

Itulah sekilas pendapat saya tentang foto yang di samping. Tapi, tahukah kalian, siapa penghuni kamar pada saat foto ini diabadikan? Hehehe…mari saya beri sedikit clue. Selimut yang tampak itu adalah selimut milik saya, selimut berwarna cokelat muda yang diberi ibu saat masuk asrama. Seprei yang tampak rapi itu, juga milik saya, seprei seragam yang diberikan pada awal tahun ajaran pertama. Jendela itu, yang setiap pagi saya buka, dan tiap sore saya tutup. Pemandangan itu, yang tiap hari saya saksikan dan nikmati. Jadi, kamar siapakah ini dulu? 😀

Jika dihitung-hitung, tahun 2005 itu sudah lama juga ya. Banyak hal yang berubah selama tahun-tahun yang sudah dijalani. Sekarang sudah tahun 2014, bahkan dalam hitungan bulan akan memasuki tahun 2015. Dalam rentang tahun tersebut, banyak tempat, banyak pengalaman juga yang telah saya jalani, sampai pada tahun 2011 saya kembali ke tempat ini, tapi tidak lagi pada kamar yang sama, tidak dengan selimut yang sama dan jendela ini bukan lagi “milik” saya 🙂 Ini seperti cerita pulang ke rumah.

Omong-omong soal foto, dulu, duluuuu…sekali, saat saya masih berdiam di kamar dalam foto itu, saya belum punya kamera, dan ingin sekali memilikinya, inginnya sampai menggigil, hehehe… Saya ingin sekali mengabadikan setiap yang saya lihat, dan berbagi supaya tidak hanya saya yang melihat. Tapi apa daya, bisa menyelesaikan pendidikan saja sudah syukur. Jadi, setiap hari saya cukup mengabadikan setiap kisah alam lewat mata, telinga, dan kulit saya. Syukurlah pada saat saya kembali lagi, saya sudah bisa mengabadikan setiap moment menjadi file foto dan tentunya bisa berbagi dengan setiap orang. Gambar-gambar yang saya tangkap belumlah sekaliber foto di atas, tapi saya sangat senang jika teman-teman bisa merasakan keindahan, ketenangan dan kebijaksanaan dalam setiap foto lokasi tempat kamar pada foto di atas berada.

Namanya Institut Teknologi Del, perubahan dari nama sebelumnya Politeknik Informatika Del. Lokasinya di Desa Sitoluama (ingat, jangan pernah lupa menambahkan “desa”-nya, saya bangga jika menyebutkan “Desa” di depan kata Sitoluama), Kabupaten Toba Samosir. Posisinya persis menghadap Danau Toba. Tolong jangan sirik, jika dari bangun pagi hingga petang, saya bisa melihat pemandangan Danau Toba ya, hehehe… Tapi, tidaklah keindahan gedung dan pemandangan alamnya saja yang patut kita banggakan, terkhusus juga kualitas pendidikannya yang telah memberangkatkan ratusan wisudawan untuk berbakti di berbagai daerah di Indonesia dan belahan bumi lainnya. Satu slogan MarTuhan, Marroha, Marbisuk cukuplah untuk menyimpulkan kampus ini, kampus yang foto-fotonya saya tampilkan di bawah ini. Kampus yang ada foto selimut dan jendelanya 🙂

Cat: Jika ada yang ingin berkunjung, melihat-lihat atau menanya-nanya, boleh lah kita janjian sambil ngopi di tempat ini, sambil memandang sunset pasti keren…:)

[Best_Wordpress_Gallery id=”4″ gal_title=”PIDel”]

Views: 953